Fungsi RAB / Fungsi Rencana Anggaran Biaya

Fungsi RAB berkaitan dengan jika Anda merencanakan suatu bangunan rumah tinggal rencana anggaran biaya atau estimasi biaya merupakan salah satu proses utama. Mengingat begitu banyak hal yang perlu diperhatikan serta sebagai jawaban atas pertanyaan perencanaan mengenai berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah banngunan rumah tinggal. Rencana Anggaran Biaya merupakan pekerjaan perencanaan yang dapat mengkomunikasikan antara kebutuhan desain dan anggaran yang dimiliki. Sehingga suatu pekerjaan rumah tinggal sesuai yang diharapkan.
Fungsi RAB atau Rencana Anggaran Biaya dalam membangun rumah adalah dari merencanakan anggaran biaya pada pekerjaan rumah tinggal yaitu sebagai acuan dan media konntrol dalam pekerjaan pembangunan rumah. Hal ini mengingat setiap jenis pekerjaan berbeda satu dengan yang lain sehingga kebutuhan  material serta kuantitas pekerjaannya pun berbeda. Jika Anda mempunyai bujet dana yang terbatas, Anda dapat melihat RAB yang telah Anda buat, bagian – bagian mana dari pekerjaan tersebut yang dapat dikerjakan belakangan sehingga tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
Berikut ini cara sederhana dalam menyusun RAB:
Tabel Rumus Perhitungan Volume Pekerjaan Pada Rumus Tinggal

No .
Jenis pekerjaan
Perhitungan volume
Keterangan
Satuan
1.Pekerjaan pendahuluan

Pembersihan lahan
V = pxl
V = volume pebersihan lahan
P = panjang lahan
l = lebar lahan
V =m2
P = m
l = m

Pemasangan papan
Bouwplank
V = ( p+2 )2+ ( l+2)2
V = volume bouwplank
P = panjang bangunan
l  = lebar bangunan
V = m
P  = m
l   = m

Galian tanah fondasi bangunan
V =   x p
V = volume galian tanah fondasi bangunan
a = lebar galian fondasi bagian bawah
b = lebar galian fondasi bagian atas
h = tinggi galian fondasi
p = panjang galian fondasi
V = m3
a = m
b = m
h = m
p = m
 

2. pekerjaan Urugan ( pasi, tanah )

Urugan pasir di bawah fondasi bangun

V = h x b x p
V  = volume urugan pasir dibawah fondasi
P  = panjang fondasi
b  = lebar urugan
h  = tebal urugan
V= m3
h = m
b = m
p = m

Urugan pasir dibawah lantai
V = hxL
V  = volume urugan pasir dibawah  lantai
h  = tebal urugan
L  = Luas  lantai ( lxp)
V = m3
h = m
L = m

Urugan tanah kembali pada sisi fondasi
V = V.Galian tanah – ( V. pasangan batu kali+ V.urugan pasir di bawah fondasi.
V = volume urugan tanah kembali pada sisi
Fondasi
V = m3

Urugan tanah untuk
Peninggian lantai
V = ( h x L ) – St
V  = volume urugan tanah  untuk peninggian lantai
L  = luas urugan ( l x p)
St  = sisa volume urugan tanah fondasi
V = m3
h = m
L = m2
St = m
3.
Pekerjaan fondasi batu kali
V=  p
V = volume bt. Kali
a = lebar fondasi bagaian atas
h = tinggi fondasi
p  = panjang fondasi
V = m3
a = m
b = m
h = m
p = m
4. pekerjaan beton bertulang

Sloof beton pada
Bangunan
V = b x h x p
V = volume ring balok
Beton bangunan
b  = lebar ring balok
h   = tinggi ring balok
p   = panjang fondasi
V = m3
b = m
h  = m
p  = m

Kolom beton pada
Bangunan
V = ( b x h x t ) x k
V   = volume kolom beton  bangunan
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
k  = jumlah kolom  keseluruhan
V = m3
b  = m
h  = m
t   = m
k  = buah

Ring balok bdton pada bangunan
V = b x h x p
V = volume ring balok beton bangunan
b = lebar ring balok


h  = tinggi ring balok
p  = panjang ring balok
V  = m3
b = m

h = m
p = m


Plat beton untuk
meja dapur

V = b x l x p
V  = volume beton untuk meja dapur
b = tebal meja dapaur
l   = lebar meja dapur
p  = panjang meja dapur
V = m 3
b = m
l = m
p = m

Plat beton untuk
topi / kanopi
V = b x h xp
V = volume beton untuk topi teras
b  = tebal beton untuk topi teras
h = tinggi beton untuk topi teras
p = panjang beton untuk topi teras
V  = m3
b  = m
l  = m
p  = m

Beton untuk lanntai
Bekerja di bawah lantai
V = h x L
V = volume beton untuk lantai kerja dibawah lantai

h = tebal lantai kerja dibawah lantai
L = luas lantai keramik ( lxp)
V = m3
h  = m
L  = m2
5. pekerjaan pasang Dinding

Pasang dinding
Batu bata 1: 5 pada banngunan
V = ( h x p ) – L p- Lj – Lb
V = volume pasangan dinding bt.bata 1:5 pada bangunan
h  = tingguidinding bt.bata 1:5
p  = panjang dinding  bt.bata 1:5
Lp  = jumlah keseluruhan luas bukaan pintu
Lj  = jumlah keseluruhan luas bukaan bouvenlight




V  = m2
h  = m2
p  = m2
Lp  = m2
Lj   = m2
Lb   = m2

Pasangan dinding
Trasram 1:3 di atas
Beton sloof
V = h x p – L.pintu
V = volume pasangan dinding trnsram 1:3 di atas beton sloof
h  = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding  trasram
L. pintu = luas pintu
V = m2
h  = m
p  = m
L.pintu =m

Pasangan dinding
Trasram 1: 3 pada KM/ WC
V = h x p
V = violume pasangan dinding trasram 1:3
Pada KM/ W C
h = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
V = m2
h  = m
p  = m
6. pekerjaan plesteran dan Pengacian

Plesteran dan aci
1 : 3
V = {( h . plesteran)
-L.pintu } x 2
V = volume plesteran dan aci 1:3
h. plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
p. plesteran  = panjang
plesteran dinding trasram
L.pintu = luas pintu
V = m2
h.plesteran
=  m
p.plesteran
= m
L.pintu = m
7.
Pekerjaan Lantai
Keramik
V = pxl
V = volume lantai keramik
p   = panjang ruangan yang akan  dipasang antai keramik
l  = lebart ruangan
V = m2
P  = m
l  = m
8.
Pekerjaan dinding
keramik

V = p x l
V = volume dinding keramik
p  = panjang ruangan yang akan dipasang dinding keramik
l = lebar ruangan yang akan dipasang dinding keramik
V = m2
P = m
L

9. pekerjaan plafon

Rangka plafon
V = pxl
V = volume rangka plafon
P  = panjang ruangan
Yang akan dipasang dinding keramik
l = lebar ruangan yang akan dipasang dinding keramik
V = m2
P = m
l = m

Plafon triplek atau gypsum board
V = px l

V = volume plafon
P = panjang ruangan yang akan dipasang plafon
l = lebar ruangan yang akan dipasang plafon
V = m2
P = m
L =m

Lis plafon
V =
v = voume list plafon
 = jumlah keseluruhan panjang list  plafon
V = m

10

pekerjaan kusen , pintu dan jendela


Kusen kayu

V = b x h x p
V = volume kusen
b = lebar penampang kayu
h  = tinggi penampang kayu
p = panjang kayu
V = m
b = m
h  = m
p  = m

Daun pintu
V = lxhx
V = volume daun pintu / jendela
l  = lebar daun pintu /jendela
h = tinggi daun pintu   /jendela
   = jumlah daun pintu / jendela


V = m
l   = m
h  = m
 = buah
11. pekerjaan Atap

Kuda – kuda atap
Rumah kayu ( rangka utama, kaki kuda – kuda uk.8/12)
V = h x bx p
V = volume kuda- kuda
b  =lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
p = panjangkayu untuk kuda – kuda
V = m3
b = m
h = m
p = m

Gording dan nok
Kayu
V = hx bx p
V = volume gording dan nok
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
p = panjang keseluruhan kayu yang digunakan untuk gording nok
V = m3
b  = m
h   = m
p   = m

Kaso dan reng
V =
V = volume kase dan reng
L.A = jumlah keseluruhan luas bidang atap.
V = m

Jurai dalam, luar dan talang
V = b x h x
V = volume jurai , dalam, luar , talang
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
  = jumlah keseluruhan panjang jurai dalam, luar dan talang

V = m
b = m
h = m

.  =m

Lis plank kayu




V = volume lisplank kayu
.  = jumlah jumlah keseluruhan panjang lisplank
V = m






Atap genteng

V = .

V  = volume atap genteng
.  = jumlah keseluruhan luas bidang atap.

V = m

Nok genteng
V = .

V = volume nok genteng
  .  = jumlah keseluruhan panjang nok genteng


V = m
                 

Nah dari semua itu, semoga anda bisa mengetahui fungsi RAB atau fungsi Rencana Anggaran Biaya serta dapat membuat RAB.