Tahapan membangun Rumah, Proses, langkah membangun rumah

Berikut ini Tahapan , Proses, atau langkah membangun rumah. Pada saat memulai pekerjaan pembangunan, sangat diperlukan sumber listrik maupun sumber air yang memadai. Anda dapat mengkoordinasikannya dengan dengan Pihak PLN ntuk penyambungan dari sumber listrik disekitar lokasi yang akan dibangun. Hal iini sangayt dibutuhkan mengingat selama masa pengerjaan bangunan, pekerjaan atau tukang Anda membutuhkan sumber tenaga listrik untuk menjalankan alat – alat konstruksi maupun operasional pekerja. Untuk sumber air sementara,Anda dapat membuat sumur termasuk dalam rencana pembangunan Anda dapat memperhitungan letak, posisi, maupun jenis kedalaman sumur dengan kebutuhan hunian hiunian Anda. Pastikan sumur tersebut dapat Anda gunakan dengan baik nantinya.

Mempersiapkan Gudang dan Bedeng Sementara
Gudang dan bedeng sementara hanya digunakan ketika proyek pengerjaan bangunan berlangsung. Ukuran bedeng biasanya 3  x 4 m sedangkan gudang untuk menyimpan material berukuran 2x3 m. walaupun seringkali tidak termuat dalam perencanaan awal, penyiapan bedeng dan gudang sangat diperlukan sebagai media kontrol untuk melindungi bahan bangunan dari pengaruh cuaca serta risiko  penncurian atau kehilangan

Pembuatan Bowplank
Pembuatan bowplank atau balok papan yang disambungkan dengan tali berguna sebagai pembatas wilayah pekerjaan yang telah direncanakan. Hal ini dilakukan agar pengerjaan fondasi untuk bangunan nantinya sejajar dan tepat sesuai dengan denah rumah yang direncanakan. Anda dapat memberikan warna yang mencolok untuk papan bouwplank yang sudah dipasang agar menjadi patokan yang jelas untuk rencana penggalian bangunan. Biasanya jarak antara rencana galian fondasi dengan papan bouwplank adalah 1 m. sesuaikan dengan tata letak dan ukuran yang ada pada denah bangunan.

Mulai Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan dilakukan untuk membebaskan tanah pada lokasi pekerjaan dari unsur – unsur lain yang dapat menggangu proses pengerjaan konstruksi, seperti rumput liar, sampah, atau material yang mengganggu. Lakukan pembersihan secara menyeluruh agar tanah atau lahan siap untuk dibangun.

Jadi demikian tadi tahapan membangun rumah atau langkah-langkah membangun rumah.

Membangun Rumah Sistem Borongan Upah

Membangun Rumah Sistem borongan upah adalah sistem kontrak kerja dengan ketentuan pemilik rumah menyediakan bahan bangunan sedangkan pemborong melakukan pekerjaan pembangunan dengan mendapatkan upah atas jasa pekerjaannya. Dikalangan masyarakat sekarang ini banyak banyak yang menggunakan sistem kontrak kerja jenis ini. Hal ini disebabkan kontrak jenis ini lebih mudah dan tidak perlu formal karena dokumennya pun tidak tidak detail dan fungsi pemborong hanya sebagai pelaksana di lapangan.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Borongan Upah
Kelebihan Membangun Rumah sistem borongan upah
•    Jika menggunakan sistem ini Anda akan lebih leluasa memilih dan menentukan jenis material yang akan dignakan pada pekerjaan membangun rumah.
•    Jika terdapat perubahan atau tmbahan pekerjaan Anda dapat melakukannya, tidak harus memakai adendum kontrak.
•    Ketika memilih dan membeli material yang akan dipakai, Anda akan lebih selektif karena kemungkinan untuk dicurangi ( harga atau kualitas material) tidak akan terjadi.
Kekurangan Membangun Rumah sistem borongan upah
•    Jika terjadi kenaikan harga maupun terdapat masalah pada saat penyimpanan material ( keamanan material), maka Anda sendiri yang akan bertanggung jawab dalam mengatasinya.
•    Anda harus memberi perhatian lebih dalam mensuplai material ketika proses pembngunan sehingga tidak menjadi alasan bagi pekerja untuk memperlambat pekerjaan.
•    Proses pengawasan harus intensif dilakukan sehingga tidak terjadi pemborosan bahan material bangunan rumah yang sudah Anda sediakan.
Seperti yang anda lihat, di sini juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Namun, seperti itulah gambaran mengenai Membangun Rumah Sistem Borongan Upah.

Membangun rumah Sistem Pemborongan sebagian

Membangun rumah Sistem Pemborongan sebagian merupakan sistem kontrak kerja membangun rumah yang sering digunakan dalam masyarakat. Jika Anda menginginkan efektivitas pekerjaan pemborongan penuh tapi juga tidak ingin meninggalkan pekerjaan – pekerjaan tertentu yang membutuhkan perhatian khusus, sistem pemborongan jenis ini sangat cocok untuk Anda gunakan. Sistem membangun rumah ini merupakan sistem kontrak kerja dengan ketentuan pekerjaan konstruksi rumah dilaksanakan oleh pemborong yang telah Anda tunjuk sebagai pemborong penuh, tetapi untuk pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dengan spesifikasi  yang khusus pula Adendum menggunakan jasa dari pihak lain.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemborongan Sebagian

Kelebihan membangun rumah sistem borongan sebagian
•    Seperti halnya dengan pemborongan keseluruhan , sistem pemborongan sebagian juga bersifat penuh pada pembelian material bangunan , yaitu ditanggung penuh ioleh pihak pemborong. Anda hanya perlu menyediakan dana sebagai uang muka dan pada saat tertentu saja.
•    Sebagai pemilik bangunan, Anda tidak perlu khawatir dengan mutu bahan atau hasil pekerjaan karena semua dikerjakan oleh ahlinya ( sesuai yang Anda inginkan pada awal perencanaaan ).
•    Jenis pemborongan ini terdapat generasi atau jaminan terhadap pekerjaan yang diborongkan.

Kekurangan membangun rumah sistem borongan sebagian
•    Dalam hal pengawasan Anda tetap harus jeli dalam melihat, meneliti, maupun mengarahkan jenis material yang akan  digunakan. Jangan sampai bahan  material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai standar.
•    Bahan bangunan yang dibuat dengan proses pabrikasi perlu diwaspadai standarisasinya, beberapa jenis material yang sama belumdiwaspadai standarisasinya, beberapa jenis yang sama belum tentu sama kualitasnya karena proses pabrikasinya berbeda.

Nah dari semua diatas, apakah anda memilih sistem ini dalam membangun rumah? Jawabannya adalah terletak pada kehendak dan keputusan anda apakah ingin Membangun rumah Sistem Pemborongan sebagian.

Membangun rumah sistem borongan keseluruhan


Jika pekerjaan pembangunan rumah tinggal Anda dilakukan dengan menggunakan satu jasa pemborong( pemborong utama) , maka termasuk dalam jenis pemborongan keseluruhan. Artinya semua jenis pekerjaan dilakukan oleh pemborong tersebut sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Antara pemilik rumah ( ownwer) dan pemborong utama telah menyepakati ketentuan bagi kedua belah pihak. Ketentuan yang disepakati8 antara lain perancangan (perdesain ) bangunan, desain atau perencanaan bangunan, dan pelaksanaan pekerjaan. Perhatikan masalah waktu pengerjaan dan kualitas bahan banngunan yang akan digunakan. Buat kesepakatan secara rinci mengenai waktu pengerjaan dan jaminannnya serta kualitas bahan bangunan yang akan dipakai nantinya.
Kelebihan pekerjaan borongan dan kekurangan Pekerjaan Pemborongan Keseluruhan

Kelebihan membangun rumah sistem borongan total
  • Seluruh jenis pekerjaan termasuk biaya non-teknis lain di luar komponen bangunan dan upah menjadi tanggung jawab penuh pemborong.
  • Pada saat perencanaan awal setelah pemilih rumah menyapakati Rencana Anggaran Biaya ( RAB), harga borongan merupakan tanggung jawab pemborong bukan pemilik bangunan.
  • Jika Anda menggunakn jasa pemborong secara keseluruhan, Anda tidak repot akan pekerjaan yang menjadi bagian dalak pembangunan. Pihak pemborong akan mengorganisasikan pekerjaan hingga selesai. Anda hanya akan terlibat pada saat memberikan dana pada waktu atau tahapan tertentu.
  • Sebagai pemilik rumah, Anda hanya bertugas mengawasi proses perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Kekurangan membangun rumah sistem borongan keseluruhan

Anda harus jeli dalam perencanaan awal serta memilih pemborong sehingga tidak akan terjadi kesulitan pada saat pelaksanaan . seringkali dokumen kontrak yang tidak lengkap ( tidak jelas) membuat Anda kesultan dalam mencapai hasil sesuai dengan yang diinginkan.
Karena bersifat lunsump yaitu pengelolaan pelaksanaan diserahkan langsung semuanya kepada pemborong,seringkali mutu material tidak dapat diawasi secara optimal sehingga Anda membutuhkan kejelian pada saat pelaksanaan pembangunan.
Bila terdapat tambahan pekerjaan atau penggantian jenis material pada saat pelaksanaan, Anda perlu mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pihak pemborong apakah perlu dibuat addendum kontrak. Jika dana terbatas, Anda dapat membuat tambahan pekerjaan setelah semua jenis pekerjaan selesai.
Pada saat pelaksanaan Anda harus mengawasi proses demi proses secara teliti untuk menghindari pekerjaan yang tidak sesuai atau asal - asalan.
Jadi demikian tadi kelebihan dan kekurangan sistem borongan dalam membangun rumah. Oleh karenanya kita perlu jeli dalam membangun rumah sistem borongan.

Membangun rumah Sistem Borongan Perjenis Pekerjaan

Membangun rumah Sistem Borongan Perjenis Pekerjaan adalah alternatif dalam membangun rumah. Anda menginginkan setiap jenis pekerjaan untuk rumah yang Anda bangun dikerjakan secara detail, rapi, dan maksimal Anda dapat menggunakan sistem pemborongan jenis ini. Anda cukup mencari tenaga terampil( ahli) untuk jenis-jenis pekerjaan membangun rumah, dalam istilah jasa konstruksi yaitu pekerjaan yang disubkontraktorkan. Anda tidak perlu khawatir akan hasil yang akan dicapai nantinya karena setiap pekerjaan oleh tenaga- tenaga yang ahli dibidangnya.

Kelebihan dan kekurangan Sistem Pemborongan Perjenis Pekerjaan

Kelebihan membangun rumah borongan sebagian
•    Karena setiap jenis pekerjaan ditangani langsung oleh ahli yang sudah Anda percaya, hasil pekerjaan yang akan didapatkan pun akan lebih maksimal.
•    Jenis pekerjaan yang dikontrakkan dapat terjaga kualitasnya karena diawasi dan dikerjakan masing – masing sehingga Anda tidak kerepotan dalam hal pengawasan pekerjaan.
Kekurangan membangun rumah borongan sebagian
•    Untuk menyelesaikan proyek dengan sisitem borongan ini, biaya yang akan Anda keluarkan lebih besar daripada pemborongan secara keseluruhan.
•    Anda harus melakukan pengawasan pekerjaan secara lebih teliti atau menggunakan tenaga pengawas yang berpengalaman pada tiap jenis pekerjaan sehingga tidak akan terjadi kemunduran waktu yang dapat menimbulkan pembengkakan biaya.
•    Apabila ada subkontraktor yang kurang dapat dipercaya dalam menangani jenis pekerjaan tertentu, akan berdampak pada jenis pekerjaan lainnya. Misalnya akan terdapat wilayah abu –abu yang tidak saling mengakui pekerjaannya, misalnya pada subkontraktor kusen dan subkontraktor tembok.

Jadi memang terdapat kelebihan dan kekurangan dalam membangun rumah sistem borongan sebagian ini. Namun begitu kita bisa menjadikan membangun rumah sistem borongan sebagian ini sebagai salah satu pilihan lain dalam membangun rumah.

Pengertian Area Ruang Parkir , ARP


Area ruang parkir adalah luas ruang untuk fungsi parkir ( khususnya bangunan umum) minimal yang dipersyaratkan pada suatu pendirian bangunan , yang ditetapkan berdasr pada perbandingan dengan luas lantai total.
ARP = luas ruang parkir / luas lantai total
ARP biasanya dipersyaratkan sebesar 0,33% dari luas lantai total bangunan tergantung dari fungsi bangunannya. Jadi memang area ruang parkir seperti itu adanya.

Pengertian Koefisien Dasar Bangunan , KDB


Koefisien dasar bangunan adalah nilai perbandingan ( persentase ) dari luas lantai dasar terhadap luas lahan atau kaveling keseluruhan bangunan tersebut berada. Konsep koefisisen bangunan berkaitan dengan koefisien dasar bangunan serta ketinggian bangunan. KDB merupakan luas bangunan di lantai satu yang boleh dibanngun. Biasanya perbandingannya 60: 40 atau 70: 30.jika 70: 30 maka bangunan yang boleh di bangun adalah 70 % dan 30 % harus disisakan menjadi area terbuka. Karena memang daripada itulah koefisien dasar bangunan dibahas.

Pengertian Area Ruang Terbuka, ART


Pengertian Area ruang terbuka adalah luas ruang terbuka minimal yang disyariatkan pada suatu petak / kaveling untuk bangunan. Ditetapkan  berdasarkan perbandingan dengan luas lantai total bangunan. Ruang terbuka juga disebut halaman, didapat dari pengurangan luas kavelinng oleh luas lantai dasar bangunan
ART = luas halaman / luas lantai total
ART minimal untuk bangunan 1 lantai = 0,25 % dari luas lantai total bangunan
ART minimal untuk bangunan 2 lantai = 0,125 % dari luas lantai total bangunan
ART minimal untuk bangunan 3 lantai = 0,083 % dari luas lantai total bangunan
Jadi demikian tadi definisi atau pengertian Area Ruang Terbuka.

Memilih material bangunan

Ketika memilih material bangunan, kita harus menyesuaikan kebutuhan material yang akan dipakai dalam membangun rumah dengan biaya yang sudah dipersiapkan. Penetapan budget membangun rumah diperlukan untuk memberi rambu – rambu atau patokan bagi perencanaan awal rumah tinggal. Dengan demikian harapannya anggaran tidak membengkak.
Jika kita memilih material bangunan dengan kualitas utama ( lux) , sesuaikan dengan gaya yang akan anda tampilkan. Jangan sampai terjadi ketimpangan ( ketidaksesuaian unsur material ) pada rumah Anda.jika anda mempunyai budget yang relatif sedikit, Anda dapat melakukan mix and match pada pemilihan material untuk menghemat biaya membangun rumah. Tetapi harus diingat, tidak semua material bangunan cocok dengan kondisi dan situasi rumah yang akan dibangun. Jika anda kesulitandalam hal pemilihan material, Anda bisa mengkonsultasikannya pada  pihak yang lebih berkompeten mengenai hal tersebut atau Anda dapat menggunakan jasa perencana bangunan.
Penggunaan bahan bangunan disesuaikan dengan gaya rumah Anda sangat berpengaruh. Jadi tetaplah teliti dalam memilih material bangunan rumah.

Izin Mendirikan Bangunan, IMB

Pengertian Izin Mendirikan Bangunan atau yang disingkat IMB adalah izin yang diberikan oleh pemerintah daerah ( kelurahan hingga kabupaten ) untuk mendirikan bangunan ( bangunan baru, membongkar, merenovasi , menambah, atau mengubah bentuk dan struktur bangunan) .

Fungsi IMB

Fungsi IMB diperlukan sebagai sarana pengendalian pemanfaatan ruang kota. Dengan adanya IMB diharapkan setiap wilayah dapat dengan disiplin sesuai dengan peruntukannya. Pembagian pemanfaatan ruang kota diantaranya yaitu pembagian kawasan resapan air, kawasan lindung, dan kawasan pemukiman. Selain itu dengan adanya IMB diharapkan hunian Anda akan memenuhi persyaratan kesehatan , keamanan, serta kenyamanan.

Syarat - syarat IMB

Syarat IMB diperlukan dokumenn – dokumen sebagai syarat kelengkapannya. Dokumen tersebut nantinya diperiksa kesesuaiannya oleh petugas yang bersangkutan. Dokumen sebagai syarat mengajukan IMB berbeda – beda tiap daerah tetapi umumnya menncakup persyaratan berikut.

Formulir permohonan IMB yang bisa didapatkan dikelurahan atau kecamatan yang isinya seperti berikut..

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :……………………………..

Alamat :……………………………………………………………………………………………………………

No . KTP :……………………………………………………….

Sebagai pemilik rumah yang dimaksud bersama ini memohon penerbitan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) untuk rumah tinggal pada alamat di atas.

Demikian surat permohonan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tertanda,

( nama pemohon )

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk ( KTP) pemohon.
Surat kuasa, bila yang mengurus adalah kontraktor pelaksana.
Fotokopi bukti pelunasan PBB terakhir.
Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang sah ( sertifikat tanah atau keterangan tanah).
Gambar arsitekktur berikut gambar situasi. Jika rumah Anda tidak m3miliki gambar arsitektur, dapatkan denah rumah rumah dari kontraktor Anda. Jika tidak memungkinkan, Dinas Tata Kota dan Bangunan juga memberikan jasa untuk pembuatan denah rumah.
Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat.
Surat pernyataan sanggup membuat peresapan air hujan.
Gambar situasi dengan skala1 : 500, 1: 1000.
Gambar rencana bangunan dengan skala 1: 200,1: 100,atau 1: 50.

Denah bangunan
Rencana fondasi
Rencana sanitasi
Rencana atap
Tampak muka
Tampak samping
Tampak belakang
Potongan melintang
Potongan memanjang

Perhitungan dan gambar konstruksi beton apabila bangunan memakai struktur beton bertulang dan bertingkat.
Perhitungan dan gambar konstruksi baja apabila menggunakan rangka baja.
Foto Copy KTP perencana dan penanggung jawab penghitung konstruksinya yang namanya dicantumkan pada gambar.
Foto Copy pemilik tanah apabila pendirian bangunan bukan pada tanah milik sendiri.
Surat pernyataan kerelaan dari pemilik tanah apabila pendirian bangunan bukan pada tanah milik sendiri bermaterai cukup.
Surat kuasa bermaterai cukup apabila pemohon diwakilkan.
Surat pernyataan pengelolaan lingkungan ( SPPL) apabila bangunan digunakan untuk tempat usaha.

Pada dasarnya bila persyaratan yang dibutuhkan sudah lengkap, dalam waktu 5 – 7 hari kemudian akan diterbitkan ijin pendirian ( IP). IP yang berbentuk papan kuning ini memiliki kekuatan sama dengan IMB sehingga kita sudah bisa mulai membangun sambil menunggu IMB yang keluar 20 – 30 hari kemudian. Selama pembangunan, petugas daerah akan melakukan kontrol berkala dan evaluasi dilapangan. IMB memiliki masa berlaku 1 tahun, apabila dalam 1 tahun pembangunan belum selesai maka Anda harus mengajukan permohonan perpanjangan IMB. Bila tahun berikutnya masih belum selesai, maka harus mengajukan permohonan pembuatan IMB baru. Setelah bangunan selesai, surat yang diperlukan yaitu Izin Penggunaan Bangunan ( IPB) yang memiliki masa berlaku 10 tahun untuk rumah tinggal dan 5 tahun untuk bangunan non hunian. Bila masa IPB habis maka pemilik harus mengajukan permohonan Kelayakan menggunakan Bangunan ( PKMB). Dalam proses tersebut petugas akan memeriksa kelayakan bangunan terutama dari segi struktur dan konstruksinya.

Calo IMB

Calo IMB memang sangat terkait dengan IMB itu sendiri. Mengurus IMB memang sedikit membingungkan bagi Anda yang belum mengerti tata caranya, apabila biaya mengurus IMB terkadang tidak ada kejelasan biayanya.Tentunya sangat merepotkan dan rumit, tetapi jangan tergoda oleh jasa calo yang mengumbar janji akan mempermudah dan mempercepat proses pembuatan IMB. Selain masalah harga yang relatif mahal karena pembiayaan jasa pengurusan, IMB yang diurus calo bisa saja memberikan ijin fiktif atau bahkan bermasalah. Usahakan datang sendiri ke kantor kelurahan atau kecamatan untuk bertanya lebih jelas mengenai persyatan IMB dan membuat IMB.

Membuat Rencana Anggaran Biaya , membuat RAB

Membuat RAB atau Membuat Rencana Anggaran Biaya biasanya setelah konsep atau desain telah selesai dibuat, langkah yang harus Anda kerjakan adalah pembuatan Rencana Anggaran Biaya( RAB). Jika Anda menggunakan jasa perencana pada pembangunan rumah, ummumnya estimasi anggaran biaya sudah termasuk dalam perencanaan. Dalam anggaran biaya pembangunan, Anda dapat mengetahui kebutuhan material maupiun estimasi untuk pekerja yang akan digunakan .
Mengapa Perlu Membuat Rencana Anggaran Biaya ( RAB)?
Langkah – langkah membuat RAB
Berikut ini langkah – langkah yang dapat Anda lakukan dalam membuat rencana anggaran biaya.
  1. Menghitung volume pekerjaan
Volume pekerjaan pada rumah tinggal dapat dihitung dengan dengan melihat gambar kerja yang telah Anda buat sebelumnya. Perhitungan volume dapat menggunakan rumus matematika sederhana sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam perencanaan.
  1. Membuat analisis jenis pekerjaan
Jenis – jenis pekerjaan dalam rencana pembangunan rumah tinggal, memerlukan material dan upah pekerja yang tidak sama satu dengan yang lain. Untuk itu diperlukan analisis perjenis pekerjaan sesuai dengan spisifikasi pekerjaan di dalaamnya. Anda dapat menggunakan jasa konsultann arsitekk atau pemborong jika kesulitan dalam melakukan analisis pekerjaan tersebut. Analisis jenis pekerjaan juga dugunakan untuk menentukan harga satuan pekerjaan yang akan digunakan dalam perhitungan RAB keseluruhan.
  1. Membuat Rencana Anggaran Biaya Keseluruhan
Rencana anggaran biaya secara keseluruhan dapat anda lakukan setelah terdapat perhitungan volume pekerjaan, analisis jenis pekerjaan, serta harga satuan upah dan material. Anda dapat berkonsultasi pada konsultan arsitektur atau kontraktor untuk mendapatkan harga yang tepat.
Nah jadi demikian tadi langkah langkah membuat RAB atau langkah Membuat Rencana Anggaran Biaya.

Fungsi RAB / Fungsi Rencana Anggaran Biaya

Fungsi RAB berkaitan dengan jika Anda merencanakan suatu bangunan rumah tinggal rencana anggaran biaya atau estimasi biaya merupakan salah satu proses utama. Mengingat begitu banyak hal yang perlu diperhatikan serta sebagai jawaban atas pertanyaan perencanaan mengenai berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah banngunan rumah tinggal. Rencana Anggaran Biaya merupakan pekerjaan perencanaan yang dapat mengkomunikasikan antara kebutuhan desain dan anggaran yang dimiliki. Sehingga suatu pekerjaan rumah tinggal sesuai yang diharapkan.
Fungsi RAB atau Rencana Anggaran Biaya dalam membangun rumah adalah dari merencanakan anggaran biaya pada pekerjaan rumah tinggal yaitu sebagai acuan dan media konntrol dalam pekerjaan pembangunan rumah. Hal ini mengingat setiap jenis pekerjaan berbeda satu dengan yang lain sehingga kebutuhan  material serta kuantitas pekerjaannya pun berbeda. Jika Anda mempunyai bujet dana yang terbatas, Anda dapat melihat RAB yang telah Anda buat, bagian – bagian mana dari pekerjaan tersebut yang dapat dikerjakan belakangan sehingga tidak mengganggu pekerjaan lainnya.
Berikut ini cara sederhana dalam menyusun RAB:
Tabel Rumus Perhitungan Volume Pekerjaan Pada Rumus Tinggal

No .
Jenis pekerjaan
Perhitungan volume
Keterangan
Satuan
1.Pekerjaan pendahuluan

Pembersihan lahan
V = pxl
V = volume pebersihan lahan
P = panjang lahan
l = lebar lahan
V =m2
P = m
l = m

Pemasangan papan
Bouwplank
V = ( p+2 )2+ ( l+2)2
V = volume bouwplank
P = panjang bangunan
l  = lebar bangunan
V = m
P  = m
l   = m

Galian tanah fondasi bangunan
V =   x p
V = volume galian tanah fondasi bangunan
a = lebar galian fondasi bagian bawah
b = lebar galian fondasi bagian atas
h = tinggi galian fondasi
p = panjang galian fondasi
V = m3
a = m
b = m
h = m
p = m
 

2. pekerjaan Urugan ( pasi, tanah )

Urugan pasir di bawah fondasi bangun

V = h x b x p
V  = volume urugan pasir dibawah fondasi
P  = panjang fondasi
b  = lebar urugan
h  = tebal urugan
V= m3
h = m
b = m
p = m

Urugan pasir dibawah lantai
V = hxL
V  = volume urugan pasir dibawah  lantai
h  = tebal urugan
L  = Luas  lantai ( lxp)
V = m3
h = m
L = m

Urugan tanah kembali pada sisi fondasi
V = V.Galian tanah – ( V. pasangan batu kali+ V.urugan pasir di bawah fondasi.
V = volume urugan tanah kembali pada sisi
Fondasi
V = m3

Urugan tanah untuk
Peninggian lantai
V = ( h x L ) – St
V  = volume urugan tanah  untuk peninggian lantai
L  = luas urugan ( l x p)
St  = sisa volume urugan tanah fondasi
V = m3
h = m
L = m2
St = m
3.
Pekerjaan fondasi batu kali
V=  p
V = volume bt. Kali
a = lebar fondasi bagaian atas
h = tinggi fondasi
p  = panjang fondasi
V = m3
a = m
b = m
h = m
p = m
4. pekerjaan beton bertulang

Sloof beton pada
Bangunan
V = b x h x p
V = volume ring balok
Beton bangunan
b  = lebar ring balok
h   = tinggi ring balok
p   = panjang fondasi
V = m3
b = m
h  = m
p  = m

Kolom beton pada
Bangunan
V = ( b x h x t ) x k
V   = volume kolom beton  bangunan
b = lebar kolom
h = tebal kolom
t = tinggi kolom
k  = jumlah kolom  keseluruhan
V = m3
b  = m
h  = m
t   = m
k  = buah

Ring balok bdton pada bangunan
V = b x h x p
V = volume ring balok beton bangunan
b = lebar ring balok


h  = tinggi ring balok
p  = panjang ring balok
V  = m3
b = m

h = m
p = m


Plat beton untuk
meja dapur

V = b x l x p
V  = volume beton untuk meja dapur
b = tebal meja dapaur
l   = lebar meja dapur
p  = panjang meja dapur
V = m 3
b = m
l = m
p = m

Plat beton untuk
topi / kanopi
V = b x h xp
V = volume beton untuk topi teras
b  = tebal beton untuk topi teras
h = tinggi beton untuk topi teras
p = panjang beton untuk topi teras
V  = m3
b  = m
l  = m
p  = m

Beton untuk lanntai
Bekerja di bawah lantai
V = h x L
V = volume beton untuk lantai kerja dibawah lantai

h = tebal lantai kerja dibawah lantai
L = luas lantai keramik ( lxp)
V = m3
h  = m
L  = m2
5. pekerjaan pasang Dinding

Pasang dinding
Batu bata 1: 5 pada banngunan
V = ( h x p ) – L p- Lj – Lb
V = volume pasangan dinding bt.bata 1:5 pada bangunan
h  = tingguidinding bt.bata 1:5
p  = panjang dinding  bt.bata 1:5
Lp  = jumlah keseluruhan luas bukaan pintu
Lj  = jumlah keseluruhan luas bukaan bouvenlight




V  = m2
h  = m2
p  = m2
Lp  = m2
Lj   = m2
Lb   = m2

Pasangan dinding
Trasram 1:3 di atas
Beton sloof
V = h x p – L.pintu
V = volume pasangan dinding trnsram 1:3 di atas beton sloof
h  = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding  trasram
L. pintu = luas pintu
V = m2
h  = m
p  = m
L.pintu =m

Pasangan dinding
Trasram 1: 3 pada KM/ WC
V = h x p
V = violume pasangan dinding trasram 1:3
Pada KM/ W C
h = tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
V = m2
h  = m
p  = m
6. pekerjaan plesteran dan Pengacian

Plesteran dan aci
1 : 3
V = {( h . plesteran)
-L.pintu } x 2
V = volume plesteran dan aci 1:3
h. plesteran = tinggi plesteran dinding trasram
p. plesteran  = panjang
plesteran dinding trasram
L.pintu = luas pintu
V = m2
h.plesteran
=  m
p.plesteran
= m
L.pintu = m
7.
Pekerjaan Lantai
Keramik
V = pxl
V = volume lantai keramik
p   = panjang ruangan yang akan  dipasang antai keramik
l  = lebart ruangan
V = m2
P  = m
l  = m
8.
Pekerjaan dinding
keramik

V = p x l
V = volume dinding keramik
p  = panjang ruangan yang akan dipasang dinding keramik
l = lebar ruangan yang akan dipasang dinding keramik
V = m2
P = m
L

9. pekerjaan plafon

Rangka plafon
V = pxl
V = volume rangka plafon
P  = panjang ruangan
Yang akan dipasang dinding keramik
l = lebar ruangan yang akan dipasang dinding keramik
V = m2
P = m
l = m

Plafon triplek atau gypsum board
V = px l

V = volume plafon
P = panjang ruangan yang akan dipasang plafon
l = lebar ruangan yang akan dipasang plafon
V = m2
P = m
L =m

Lis plafon
V =
v = voume list plafon
 = jumlah keseluruhan panjang list  plafon
V = m

10

pekerjaan kusen , pintu dan jendela


Kusen kayu

V = b x h x p
V = volume kusen
b = lebar penampang kayu
h  = tinggi penampang kayu
p = panjang kayu
V = m
b = m
h  = m
p  = m

Daun pintu
V = lxhx
V = volume daun pintu / jendela
l  = lebar daun pintu /jendela
h = tinggi daun pintu   /jendela
   = jumlah daun pintu / jendela


V = m
l   = m
h  = m
 = buah
11. pekerjaan Atap

Kuda – kuda atap
Rumah kayu ( rangka utama, kaki kuda – kuda uk.8/12)
V = h x bx p
V = volume kuda- kuda
b  =lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
p = panjangkayu untuk kuda – kuda
V = m3
b = m
h = m
p = m

Gording dan nok
Kayu
V = hx bx p
V = volume gording dan nok
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
p = panjang keseluruhan kayu yang digunakan untuk gording nok
V = m3
b  = m
h   = m
p   = m

Kaso dan reng
V =
V = volume kase dan reng
L.A = jumlah keseluruhan luas bidang atap.
V = m

Jurai dalam, luar dan talang
V = b x h x
V = volume jurai , dalam, luar , talang
b = lebar penampang kayu
h = tinggi penampang kayu
  = jumlah keseluruhan panjang jurai dalam, luar dan talang

V = m
b = m
h = m

.  =m

Lis plank kayu




V = volume lisplank kayu
.  = jumlah jumlah keseluruhan panjang lisplank
V = m






Atap genteng

V = .

V  = volume atap genteng
.  = jumlah keseluruhan luas bidang atap.

V = m

Nok genteng
V = .

V = volume nok genteng
  .  = jumlah keseluruhan panjang nok genteng


V = m
                 

Nah dari semua itu, semoga anda bisa mengetahui fungsi RAB atau fungsi Rencana Anggaran Biaya serta dapat membuat RAB.

Garis Sempadan Bangunan, GSB

Garis sempadan bangunan atau sering disebut GSB merupakan ruang batas bangunan yang diukur dari pagar halaman atau batas muka kaveling sampain dengan garis dinding depan bangunan. Garis ini menunjukan batas batas dinding terluar bangunan yang menghadap kejalan , diluar garis tersebut tidak diperbolehkan adanya bangunan. Dalam menentukan sempadan bangunan tidak termasuk kantilever atau tonjolan – tonjolan dinding yang  tidak menyentuh tanah persila serta didasarkan pada lingkiungan bangunan itu didirikan atau terikat pada tanah peruntukkannya, luas persil, dan jenis jalan didepannya. Biasanya sempadan bangunan diambil setengah dari lebar jalan ( damaja) di depannya.
Garis sempadan bangunan / GSB adalah merupakan rencana awal dalam pelaksanaan penataan bangunan. Jenis Garis sempadan bangunan terdiri beberapa jenis sebagai berikut..
  • Garis sempadan muka bangunan
Dalam suatu ruas jalan bagian muka bangunan harus memenuhi syarat sehingga antar bangunan yang satu dengan bangunan lainnya membentuk suatu garis yangt teratur. Garis sempadan muka bangunan minimal ¼ kali panjang Daerah Kawasan Jalan ( DAWASJA) atau ½ kali Daerah Milik Jalan  DAMIJA.
  • Garis sempadan bagaian sudut
Khusus bangunan sudut harus memenuhi batas pandangan jalan dan bila mempunyai sudut pandang yang kurang maka harus dipotong. Bangunan sudut harus berorientasi ke dua arah, dengan sempadan yang diarahkanb 1 kali jarak minimal 2 m antara batas tanah dan dinding struktur bangunan. Untuk sempadan bagian smping dengan jarak minimal 1,5 m dari batas tanah ke dinding struktur bangunan.
Nah apakah anda sudah paham dengan Definisi GSB atau Pengertian Garis Sempadan Bangunan ini.

Koefisien Lantai Bangunan, KLB, Definisi, Pengertian


Koefisien lantai bangunan merupakan nilai perbandingan jumlah total lantai bangunan terhadap luas lahan atau kaveling keseluruhan bangunan tersebut berada. KLB menetapkan besaran maksimal luas lantai yang dapat dibangun bagi masing – masing peruntukan lahan.
Tujuan penentuan KLB sebagai berikut:
  • Mendapatkan keseimbangan antara arus atau kapasitas  kendaraan yang ditimbulkan bangunan dengn kapasitas jalan yang ada
  • Menciptakan lingkungan ruang luar yang nyaman, dimana p[encahayaan, pengudaraan alami tercukupi dan jalur perjalanan kaki akibat arus atau kapasitas orang yang ditimbulkan oleh lantai bangunan tersedia.
Angka KLB penting untuk diketahui karena berkaitan dengan faktor berikut ini .
  • Pertimbangan terhadap pencahayaan dan ventilasi alami sebagai salah satu upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
  • Pembentukan maksimal skyline bangunan yang harmonis. Pembentukan landmark sebagai pembentuk identitas dan titik orientasi terhadap lingkungan.
  • Pembentukan karakter tyang berbeda antara berbagai kegiatan fungsional yang berlainan.
Pembentukan ruang dan jarak yang mempunyai skala harmonis antara bangunan dengan ruang luarnya agar tercipta komposisi ruang yang berskala manusiawi. Jadi dengan demikian, kita sudah mengetahui mengenai pengertian koefisien  Lantai Bangunan ( KLB)

Gaya Rumah, Jenis Rumah

Berikut ini berbagai macam gaya rumah dari berbagai jenis rumah yang mungkin kita temui diluaran sana
Gaya Rumah Modern
Pada gaya rumah modern material yang biasanya digunakan berupa material / bahan – bahan yang efisien serta mudah untuk diaplikasikan. Saat ini banyak berkembang material dengan jenis baru yang lebih efisien yang begitu digemari oleh masyarakat. Rumah modern banyak menggunakan material yang dibuat di pabrik seperti kaca, baja ringan atau pelat baja, beton cetak atau pracetak, logam, stainles steel serta fiber.
Gaya Rumah Tropis
Rumah tropis merupakan gaya rumah yang cocok diterapkan untuk jenis iklim di Indonesia. Penggunaan material untuk jenis rumah ini biasanya menggunaan jenis material alami, seperti kayu, batu alam, batu bata, atau terakota. Pilihan warna alam yang menimbulkan kesan tentramdan sejuk.
Gaya Rumah minimalis
Material yang sering digunakan untuk jenis rumah minimalis, yaitu material yang praktis, mudah digunakan, dan efisien. Contohnya. Penggunaan beton atau plat beton polos,dinding –dinding vertilkal / horisontal polos , kaca plat baja atau baja ringan.
Gaya Rumah mediterania
Arsitektur bergaya mediterania banyak menggunakan variasi lengkungan serta bukaan – bukaan bangunan rumah tinggal. Material yang sering digunakan antara lain batu bata , plat beton, serta batu alam dengan warna krem.
Gaya Rumah klasik
Rumah klasik banyak menampilkan ornamen – ornamen serta detail pada bentuk bangunannya. Adanya tiang atau kolom tinggi merupakan ciri yang melekat pada jenis arsitektur ini. Material yang digunakan baiasanya adalah beton bertulang, tiang /kolom cor beton, serta penggunaan besi tempa termasuk di dalamnya. Pengerjaannya relatif rumit sehingga diperlukan tenaga ahli yang biasa mengerjakan rumah dengan detail dan ornamen.
Gaya Rumah elektrik
Gaya arsitektur elektrik merupakan pencampuran gaya arsitekstur atau penggabungan unsur -  unsur yang terbaik yang ada pada beberapa jenis gaya artsitektur yang disatukan menjadi satu gaya baru. Gaya seperti ini banyak dipakai dipakai dimasyarakat. Penggunaan material untuk gaya ini memadukan antara material alami dan modern. Seperti penggunaan kayu dan betonekspos, kaca, batu bata, plat baja, maupun batu alam.
Jadi begitulah Berbagai macam jenis gaya rumah yang telah kita baca.

Merencakana Sirkulasi dalam Rumah

Sirkulasi dalam rumah adalah salah satu hal yang penting dalam perencanaan rumah. Entah itu sirkulasi udara atau sirkulasi lainnya. Ketika merencanakan rumah tinggal, pertimbangkan factor kenyamanan dan keamanan dalam bangunan tersebut. Factor kenyamanan bisa diperoleh dari penataan interior serta peletakan ruangan dalam bangunan. Dalam menata ruangan kita memerlukan sebuah konsep atau sistem sirkulasi yang baik guna menunjang kenyamanan penghuni rumah.  menurut Francis D.K. Ching, jalur sirkulasi pada sebuah bangunan dapat dikaitkan dengan ruang – ruang yang dihubungkannya melalui beberapa cara sebagai berikut.
  • Sirkulasi Melewati ruang
Sirkulasi melewati ruang yaitu pergerakan atau ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan ruang lainnya. Pada sirkulasi melewati ruang, pertukaran udara dari arah luar dapat langsung meleati kedalam ruangan. Pada sirkulasi yang melewati ruang, kesatuan setiap ruang dipertahankan dan konfigurasi jalurnya fleksibel. Untuk menghubungkan jalan utama dengan ruang –ruang dapat digunakan ruang perantara.
  • Sirkulasi Menembus ruang
Sirkulasi yang menembus ruang disini adalah suatu pergerakan atau ruang ligkup gerak yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya melalui atau menembus ruang yang lain. Sirkulasi  dapat menembus sebuah ruang secara menerus sesuai dengan sumbunya, miring, atau sepanjang sisinya. Dalam memotong sebuah ruang , sirkulasi membentuk wilayah – wilayah tertentu untuk aktivitas dan gerak dalam ruang tersebut. Sirkulasi demikian berkaitan dengan sirkulasi udara maupun pencahayaan dalam ruangan. Dalam merencanakan ruangan hendakya dipertimbangkan dua faktor tersebut agar sirkulasi penghuni juga selaras dengan sirkulasi udara serta pencahayaan dalam rumah.
  • Sirkulasi Berakhir dalam ruang
Sirkulasi yang berakhir dalam ruang adalah suatu pergerakan atu ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai  pemfokus akses penghubung ruang yang  dianggap penting ( mempunyai keunggulan dibandingkan ruang yang lain) dan berakhir pada satu ruang. Sirkulasi berkhir dalam ruang, sirkulasinya dengan sistem udara memasuki ruang dan udara hanya berputar pada ruang tersebut. Sistem udara yang tidak di teruskan karena pada ruangan tersebut hanya ada satu lubang ventilasi atau sirkulasi udara.lokasi ruang menentukan arah sirkulasi. Hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang secara fungsional atu ingin melambangkan ruang yang penting ( simbolis).
Demikian tadi macam-macam sirkulasi dalam rumah.

Pajak Jual Beli Rumah, Pajak Jual Beli Properti

Ada beberapa jenis pajak yang mesti dibayar pada saat transakasi jual beli properti. Pajak – pajak tersebut harus diketahui oleh kedua belah pihak baik penjual maupun pembeli pada saat akad jual beli di PPAT . adapun jenis pajak yang dimaksud adalah sebagai berikut :
  • PPh ( Pajak Penghasilan )
Pajak ini dikenakan kepada penjual perorangan. Besarnya 5 % NJOP tahun berjalaan atau dari nilai harga transaksi properti. Untuk properti yang harganya kurangdari Rp 60 juta tidak dikenakan PPh . pengembang / developer membayar pajak ini melalui PPh tahunan. Sekiranya penjualnya ahki waris ,maka dikenakan bea balik namawaris, besarnya NJOP tahun berjalan x 0,5 % dan pajak waris = ( NJOP – 150 juta) x 5 % x50 %.

  •   PPN ( Pajak Pertambahan Nilai )
       Pajak ini dikenakn kepada pengembang maupun perorangan hanya saat membeli properti baru, yakni : 10 % dari nilai transaksi. Adapun nilai properti yang dipungut PPN adalah properti yang bernilai mulai dari Rp 35 juta.
  • BB N ( Bea Balik Nama)
Bea ini dikenakan pada saat proses balik nama sertifikat proferti dari penjual ke pembeli. Besarnya bioaya BBN berbeda disetiap daerah, tetapi rata- rata besarnya adalah 2 % dari nilai transaksi atau nilai NJOP ( mana yang tertinggi).
  • Bea pperubahan hak atas tanah dan Bangunan  (BPHTB)
Adalah bea / pajak yang dikenakan pada semua transaksi properti, baik properti baru maupun properti  lama yang dibeli dari pengembang atau perorangan besarnya 5% dari nilai transaksi atau NJOP pilih yaang tertinggi nilainya) setelah dikurangi dengan nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOP TKP)  nilai NJOPTK P  ini berbeda – beda untuk setiap daerah / kota atau dengan rumus sebagai berikut        :
5% x ( harga transaksi – faktor pengurangan )
Haraga transaksi minimal sebesar NJOPTKP dan harga pengurangnya( tergantung wilayah )
  • PBB ( Pajak  Bumi dan Bangunan )
                          Adalah pajak atas bumi dan bangunan yang dipungut setiap tahun dikenakan   kepada semua wajib pajak ( pemilik Properti) tagihan biasanya melalui apaarat pemerintah daerah dalam bentu surat pemberi tahuan pajak terhutang (SPPT).pembayarannyapun harus dilakukan paling lambat  enam bulan setelah SPPT terbit yang bisa dilakukan ke KPP terdekat atau ke bank – bank persepsi yang ditunjuk. Seandainya telat dalam pembayaran , biasanya dikenakan den da sebesar 2% perbulan hingga maksimum 24 bulan.
Besarnya PBB berdasarkan UU perpajakan No. 12 tahun 1994

NJOP ( nilai jual objek pajak ) Tarif
< = Rp 1 milyar 0,5 % x 20% x
( NJOP- 8 Juta
>Rp 1 milyar 0,5% x 40 X
9 NJOP- 8juta)
               
  • PPNBM ( Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah )
Pajak ini dikenakan terhadap kelompok hunian ewqah , baik rumahmewah maupun rumah susun mewah ( apartemen, kondominium , townhpuse) yang memenuhi persyaratan sebagi berikut.


Tabel spesipikasi barang  kena pajak
Spesifikasi barang mewah berlaku mulai tanggal 1 juli 2001 Tarif
Rumah
Luas banguanan > = 400m2 atau harga
Bangunan  > = Rp 3 juta / m2
20%x harga  bangunan
Apartemen
Luas bangunan  > = 150 m2 atau harga
Bangunan           > Rp 4 juta / m2
20 % x harga  apartemen
Keterangan : PPNBM dipungut pada sat serah terima bangunan / properti.
Jadi demikian tadi beberapa jenis pajak yang mesti dibayar pada saat transakasi jual beli properti atau Pajak Jual Beli Rumah, Pajak Jual Beli Properti.