Kolom beton atau kolom bangunan
adalah batang tekan vertiakal dari rangka struktur beton yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting pada bangunan , sehingga keruntuhan pada kolom
merupakan lokasi kkritis yang dapat menyebaabkan runruhnya ( collapse)
lantai yang bersangkuatan dan juga runtuh total ( total collapse)
seluruh struktur ( sudarmoko, 1996).
Fungsi Kolom
Dalam suatu bangunan, kolom berfungsi sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Kolom termasuk struktur utama untuk
meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup( manusia
dan barang – barang ), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi
sangat penting agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan
dimulai dari atap. Kemudian akan meneruskan beban yangditerimanya ke
kolom. Seluruh beban yang diteriam kolom didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya.
Macam Kolom, Jenis Kolom
Ada dua jenis kolom beton bertulang pada bangunan sederhana sehingga sebagai berikut
a. Jenis kolom pada bangunan sederhana
Kolom utama
Kolom utama Adalah kolom yang berfungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah
tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3,5 m, agar dimensi balok
untuk menopang lantai tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom
dibuat lebih dari 3,5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2
biasanya dipakai ukuran 20 /20, dengan tulangan pokok 8d 12mm, dan begel
8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).
Kolom Praktis
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama
dan sebagai pengikat dinding agar stabil. Jarak kolom maksimum 3,5 m
atau pada pertemuan pasangan bata ( sudut – sudut). Dimensi kolom
praktis 15 / 15 dengan tulangan beton 4 berdiameter 10mm dan begel
berdiameter 8 – 20 mm.
Perhitungan Kolom Beton Bangunan
Menurut SNI – 03 – 2847 – 2002 ada emapat ketentuan terkait perhitungan kolom sebagai berikut.
A. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja pada semua lantai atau atap
dan momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada satu bentang
terdekat menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban aksial
juga harus diperhitungkan.
B. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pangaruh dari adanya
beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam
harus diperhitungkan. Demikian pula pengaruh dari beban eksentris
karena sebab lainnya juga harus diperhitungkan.
C. Dalam menghitung momen akibat beban gravutasi yang bekerja pada
kolom, ujung – ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung –
ujung tersebut menyatu ( monolit) dengan komponen struktur lainnya.
D. Momen – momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap
harus didiistribusikan pada kolom diatas dan bawah lantai tersebut
berdasrkan kekakuan relatif kolom dengan memperhatikan kondisi
kekekangan pada ujung kolom.
Teknik pembuatan Kolom Beton
Kolom beton pada rumah tinggal berfungsi sebagai
pengikat pasangan dinding batu bata dan penerus batu bata dan penerus
beban dari atas pondasi. Kolom diletakkan dengan posisi vertika, yaitu
pada pangkal atyau pertemuan sudut – sudut dinding batu bata . Ukuran
kolom beton harus sesuai dengan beban yang akan diteriama. Beban tekuk
terberat yang ditahan oleh kolom berada ditengah kolom sehingga pada
saat perencanaan pembuatan kolom beton sebelumnya harus benar – benar
diiperhitungkan kekuatan strukturnya. Sering dijumpai dilapangan,
adanya retakan ( retak – retak ) pada tengah tembok, hal ini disebabkan
karena konstruksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan beban rumah. Hal
itu bisa dikarenakan ukuran atau tulangan yang diguanakan pada kolom.