Teknik pondasi harus pada tanah yang keras dan padat, sebagai dasarnya pondasi diletakkan 45 cm lebih dalam dibawah permukaan tanah.
Badan pondasi yang dibuat di dalam tanahbharus benar – benar tertananm penuh ( tertutup oleh urugan tanah ) sehingga kekuatan pondasi akan lebih maksimal dengan daya dukung tanah tersebut.
Sebagai perkuatan yang menerus ke atas ( dinding ), pondasi harus
dihubungkan dengan balok pondasi atau sloof, baik pada fomdasi setempat
maupun pondasi menerus. Balok pondasi harus diangkerkan pada pondasinya, dengan jarak angker setiap 1,50 m dengan baja tulang berdiameter 12 cm.
Teknik Pembuatan Galian Pondasi
Pada saat penggalian pondasi untuk mendapatkan tanah
yang keras sebagai pijakan dasar pondasi yang kuat, penggalian harus
dilakukan sedalam pencapaian tanah keras tersebut. Galian fodasi harus
sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan. Bentuk galian beragam,
tergantung jenis pondasi yang akan digunakan.
Galian pondasi berbeda – beda sesuai dengan
kebutuhannya tergantung jenis, posisi, serta ukurannya. Contohnya pada
pondasi menerus yang sering digunakan untuk rumah
tinggal, galian dibuat menyerupai parit sepanjang denah bangunan dan
kelebihan 10 cm pada masing - masing sisi pondasi agar para pekerja
mendapat cukup ruang gerak , sedangkan untuk pondasi setemapat, galian
pondasi dibuat hanya pada sudut - sudut rumah dan titik kolom dengan
ukuran yang sama dengan pondasinya.
Teknik pemasangan Pondasi
Setelah selesai penggalian, pondasi bisa langsung dibanguan sesuai dengan spesifikasi pembangunan masing – masing jenis pondasi
. untuk pondasi batu kali dan pelat beton pembangunannya dilakukan
langsung ditempat sedangkan pondasi bor mini dibeli dalam bentuk jadi
dari pabrik dan dipasang dengan cara dibor ke dalam tanah tanpa proses
penggalian.
Pondasi Rumah Tinggal 1 Lantai yang Akan Difungsikan Menjadi 2 Lantai
Secara struktur, fondasdi untuk rumah satu lantai dengan 2 lantai berbeda. Untuk rumah dengan 2 lantai, pondasi rumah
memerlukan perkuatan untuk menopang beban ekstra yang ditambahkan pada
lantai 2. Apabila bangunan eksisting ( lanntai 1) tersebut sebelumnya
sudah mmenggunakan pondasi telapak ( Foot plat) maka tidak perlu
ditambahkan pondasi footplat lagi untu peninggiaan bangunan ( 2 lantai
). Tetapi ketika bangunan eksisting tersebut hanya mmenggunakan fondfasi
lajur batu kali saja ( tidak diperlukan footplat) , maka nperlu
diaadakan penambahan pekerjaan fondadi footplat disamping pondasi batu
kali yang sudah ada sebelumnya dengan kolom yang sesuai. Sehingga
struktur teknik pondasi yang sudah ada sebelumnya dengan lantai 2 tersebut lebih kuat dan tahan lama.